Dari Abu Musa Al-Asy`ari radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallalahu ‘Alahi Wasallam bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat namun tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (Muttafaqun `Alaihi).
Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman (artinya) : “ Ini adala sebuh kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” (QS.Shaad : 29).
Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman (artinya) : “ Ini adala sebuh kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” (QS.Shaad : 29).
Barangsiapa yang berhujjah dengannya maka dia benar, barangsiapa yang mengamalkannya maka dia mendapatkan pahala, barangsiapa yang menghukumi dengannya maka dia telah berbuat adil, dan barangsiapa mengajak kepadanya maka akan mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar.
KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN
Untuk dapat berinteraksi dengan Al-Qur’an maka langkah pertama yang patut kita lakukan adalah menghidupkan kembali kegairahan kita dalam membaca Al Qur`an.
Oleh karena itu, bacalah Al-Qur’an niscaya beberapa keutamaan yang telah disediakan oleh Alah Subhanahu Wata’ala akan kita dapatkan.
1. Manusia yang terbaik.
Dari `Utsman bin `Affan radhiallahu ‘Anhu , dari Nabi Shallalahu ‘Alahi Wasallam bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).
2. Dikumpulkan bersama para malaikat.
Dari `Aisyah radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah Shallalahu ‘Alahi Wasallam bersabda : "Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (Muttafaqun `Alaihi).
3. Sebagai syafa`at di Hari Kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu ‘Anhu berkata, saya telah mendengar Rasulullah Shallalahu ‘Alahi Wasallam bersabda : "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya)." (HR. Muslim).
4. Kenikmatan tiada tara
Dari Ibnu `Umar radhiallahu ‘Anhu , dari Nabi Shallalahu ‘Alahi Wasallam bersabda : "Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infakkan sepanjang hari dan malam." (Muttafaqun `Alaihi).
5. Ladang pahala.
Dari Abdullah bin Mas`ud Radhiallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shallalahu ‘Alahi Wasallam : "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR. At Tirmidzi).
6. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga
Dari Muadz bin Anas Radhiallahu ‘Anhu , bahwa Rasulullah Shallalahu ‘Alahi Wasallam bersabda : "Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini. " (HR. Abu Daud).
KEMBALI KEPADA AL QUR`AN
Bukti empirik di lapangan terlihat dengan sangat jelas bahwa kaum muslimin pada saat ini telah jauh dari Al Qur`an Al Karim yang merupakan petunjuknya dalam mengarungi bahtera kehidupannya. Firman Allah Subhanahu Wata’ala :“Katakanlah :"Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. 25:30).
Dan mereka (para musuh Islam) berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu Al Qur`an Al Karim. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Al Qur`an Al Karim mengenai target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya (artinya):“Dan orang-orang yang kafir berkata:"Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). (QS. 41:26).
Tak heran jika seorang kafir bernama Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan : "Selagi Al Qur`an masih di tangan umat Islam, Eropa tidak akan dapat mengusai negara-negara Timur." (Lihat buku "Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern" oleh Nabil Bin Abdurrahman Al Mahisy / 13).
Jauhnya umat terhadap Al Qur`an Al Karim merupakan suatu masalah besar yang sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. Perkara untuk mempedomani petunjuk Allah Subhanahu Wata’ala melalui kitab-Nya, bukan sekadar perbuatan sunnah atau suatu pilihan. Firman Allah Subhanahu Wata’ala (artinya) :“Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata”. (QS. 33:36).
Kita sama-sama bersepakat bahwa dalam menanggulangi masalah kerusakan sebuah pesawat terbang, kita harus memanggil seorang insinyur yang membuat pesawat itu, dan kita sama-sama bersepakat bahwa seorang pilot yang akan mengoperasikan suatu pesawat terbang harus mengikuti buku petunjuk operasional pesawat yang dikeluarkan dari perusahaan yang memproduksinya. Tetapi mengapa kita tidak mau menerapkan prinsip ini dalam diri kita sendiri. Allah Subhanahu Wata’ala lah yang menciptakan kita dan hanya petunjuk-Nya yang benar. Sedang kita mengetahui bahwa pegangan yang mantap dan pengarahan yang benar hanyalah Al-Qur’an. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman (artinya) : Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". (QS. 2:120).
Petunjuk Allah Subhanahu Wata’ala itulah petunjuk. Selain dari itu bukan petunjuk. Tidak bertele-tele, tidak ada helah, tidak dapat ditukar. Rasulullah Shallalahu ‘Alahi Wasallam bersabda :"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula." (HR. Muslim).
Akhirnya, ketika umat Islam telah jauh dari Kitabullah maka musibah dan malapetaka serta segala jenis penyakit hati akan datang silih berganti, sebagaimana yang saat ini kita lihat sendiri secara kasat mata.
Kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala , semoga Dia menggerakkan hati dan memudahkan langkah kita dan umat Islam seluruhnya untuk kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Shallalahu ‘Alahi Wasallam sehingga menjadi umat yang terbaik sebagaimana firman-Nya (artinya) : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. 3:110).
Wallahu ‘A’lam.
0 komentar:
Posting Komentar